Islamic Widget

Jumat, 12 Maret 2010

MELIHAT BUMI DARI KIBLAT APA SALAHNYA?

HISTORY | NEWS | FUTURE
http://islamismedunia.blogspot.com


 BUMI LAKSANA STEMPLE











BUMI ITU BULAT BISA DILIHAT DARI ARAH MANPUN

RAHASIA HALAMAN SELAMAT DATANG DI FACEBOOK

HISTORY | NEWS | FUTURE
http://islamismedunia.blogspot.com

APAKAH INI SUATU KEBETULAN??

Senin, 08 Maret 2010

HYSTORY : FIRAUN MESIR

Keakuratan Quran vs Kesalahan Bibel : Raja dan Fir’aun Mesir

Qur’anic Accuracy Vs. Biblical Error: The Kings & Pharaohs Of Egypt
1. Pendahuluan
Tulisan ini bermaksud untuk meneliti penggunaan gelar “Raja” dan “Firaun” pada masa Abraham (Ibrahim), Yusuf dan Musa yang digunakan baik Alkitab maupun Qur’an.
Raja Mesir kuno selama masa Abraham, Yusuf dan Musa terus-menerus disebut dengan gelar ‘Firaun‘ dalam Alkitab. Tetapi Qur’an, berbeda dengan Alkitab: kerajaan Mesir yang sezaman dengan Yusuf disebut “Raja” (bahasa Arab, Malik ); sedangkan Alkitab sudah menyebutkannya “Firaun”. Sedangkan raja pada zaman Musa, Qur’an berulang kali menyebutnya “Firaun“.
Ketika perbedaan rincian (yang tidak penting) antara yang Alkitabiah dan narasi Qur’an dimengerti secara kontekstual dengan menempatkan mereka secara langsung ke dalam setting egyptological kuno mereka, perpecahan tajam di antara Alkitabiah dan narasi Qur’an muncul. Dengan terus-menerus merujuk pada kerajaan Mesir kuno selama waktu Abraham dan Yusuf sebagai ‘Firaun’, Alkitab menggambarkan setting yang menyalahi zaman, tidak sesuai dengan data Egyptologi. Perbedaan ini secara terperinci antara yang Alkitabiah dan narasi Qur’an kelihatannya mempunyai arti luar biasa seperti yang akan dibicarakan dalam tulisan ini.
2. Penggunaan kata alkitab “Firaun”
Beberapa contoh penggunaan kata Firaun diberikan di bawah, dan dikeluarkan dari cerita Abraham, Yusuf dan Musa.
Firaun pada masa Abraham
Menurut Kitab Kejadian, raja yang sezaman dengan Abraham dipanggil Firaun, dan gelar ini dipakai enam kali di kejadian 12:10-20. Tiga contoh dijelaskan di bawah:
17. Tetapi TUHAN menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu.
18. Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: “Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu?
20. Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya
Firaun pada masa Yusuf
Menurut Kitab kejadian, raja yang memerintah Mesir di waktu Yusuf juga dipanggil sebagai Firaun. Raja disapa sebagai Firaun sembilan puluh kali. Contoh berikut adalah dari Kejadian 41:
14. Kemudian Firaun menyuruh memanggil Yusuf. Segeralah ia dikeluarkan dari tutupan; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun.
25. Lalu kata Yusuf kepada Firaun: “Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.
46. Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.
Firaun pada masa Musa
Menurut Kitab Keluaran, raja yang memerintah Mesir di waktu Musa juga merujuk pada Firaun. Dia disebut sebagai Firaun 128 kali. Tiga contoh dibawah ini:
2:15 Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.
7:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.
15:19 Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut.
Dengan begitu, bagi semua raja, pada masa Abraham, Yusuf dan Musa, Alkitab menggunakan istilah “Firaun” untuk menyebut raja Mesir.
3. Penggunaan kata ‘Raja’ dan ‘Firaun’ dalam Quran
Beberapa contoh penggunaan kata “Raja” dan “Firaun” digambarkan di bawah ini, dan diambil dari kisah Yusuf dan Musa. Tak ada penggunaan seperti itu yang ditemukan di Qur’an pada kisah Abraham.
Raja Mesir pada masa Yusuf
Raja yang memerintah Mesir pada masa Yusuf disebut “Raja” (bahasa Arab, Malik); sedangkan Alkitab sudah menyebutkannya “Firaun”. Qur’an tidak pernah pernah menyebut raja ini sebagai “Firaun.” Dua contoh penggunaan “Raja” kata dari cerita Yusuf dijelaskan di bawah. Kata bahasa Arab bagi ‘Raja’, Malik, ditekankan dalam warna merah dalam  teks arab:
43. Raja (mesir) berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering.” Hai orang-orang yang terkemuka: “Terangkanlah kepadaku tentang ta’bir mimpiku itu jika kamu dapat mena’birkan mimpi.”
72. Penyeru-penyeru itu berkata: “Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya.”
Contoh lebih lanjut penggunaan kata “Raja” selama masa Yusuf bisa ditemukan di Surat YĆ«suf. Lihat: 12:43, 12:50, 12:54, 12:72, 12:76
Firaun pada masa Musa
Sebagai raja yang memerintah selama masa Musa , Qur’an berulang kali menyebutnya firaun.
Dua contoh penggunaan kata “Firaun” selama masa Musa ada pada kutipan berikut. Kata Bahasa Arab bagi Firaun, ditekankan dalam warna merah dalam teks arab:
104. Dan Musa berkata: “Hai Fir’aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam,
75. Kemudian sesudah rasul-rasul itu, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan (membawa) tanda-tanda (mukjizat-mukjizat) Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.
4. Egyptology
Apa yang Egyptology modern katakan kepada kita tentang penguasa Mesir dan kapan  mereka dipanggil sebagai Firaun?
Encylopedia Britannica memberitahu kita di bawah kata “Firaun“:
(from Egyptian per ‘aa, “great house”) , originally, the royal palace in ancient Egypt; the word came to be used as a synonym for the Egyptian king under the New Kingdom (starting in the 18th dynasty, 1539-1292 BC), and by the 22nd dynasty (c. 945-c. 730 BC) it had been adopted as an epithet of respect. The term has since evolved into a generic name for all ancient Egyptian kings, although it was never formally the king’s title.
“(dari bahasa Mesir per aa, “rumah besar”), semula, istana kerajaan di Mesir kuno; kata tersebut dipakai sebagai sinonim bagi raja Mesir di bawah New Kingdom (dimulai dinasti ke18, 1539-1292 BC), dan oleh dinasti ke22 (C.945-C. 730 S.M.) sudah dipakai sebagai julukan rasa hormat. Istilah tersebut sudah berkembang ke dalam nama umum bagi semua raja kuno Mesir, walaupun tidak pernah menjadi gelar raja secara formal .
Kebanyakan dari kita tak sadar akan titik kecil ini tetapi sangat penting ini bahwa penguasa Mesir dinamai Firaun hanya di titik new Kingdom. Dengan kata lain, penyebutan semua penguasa Mesir sebagai Firaun tentu saja adalah kesalahan.
5. Kapan Ibrahim, Yusuf dan Musa tinggal di Mesir?
Menurut Alkitab, penguasa Mesir selama masa Abraham (Kejadian 12), Yusuf (Kejadian 41) dan Musa disebut Firaun.
Jika ini (semua) dianggap secara harfiah benar (seperti beberapa Biblicists katakan!) maka seluruh kisah Mesir di Alkitab perlu untuk disusun kembali dari titik New Kingdom. Ini karena penguasa Mesir dinamai Firaun hanya dari titik ini ke depan.
Penyebutan istilah Firaun manapun berkaitan dengan penguasa Mesir sebelum periode ini adalah sebuah kesalahan yang bertentangan dengan sejarah.
Timeline Sejarah Mesir Kuno
Dynasties Dates BCE (approx.) Period Some Royal names associated with Period
4500-3150 Predynastic
1 & 2 3150-2700 Thinite Period Narmer-Menes, Aha, Djer, Hetepsekhemwy, Peribsen
3 – 6 2700-2200 Old Kingdom Djoser, Snofru, Khufu (Cheops), Khafre (Chephren), Menkauhor, Teti, Pepy.
7 – 11 2200-2040 First Intermediate Neferkare, Mentuhotpe, Inyotef
11 & 12 2040-1674 Middle Kingdom Ammenemes, Sesostris, Dedumesiu
13 – 17 1674-1553 Second Intermediate Salitis, Yaqub-Har, Kamose, Seqenenre, Apophis
18 – 20 1552-1069 New Kingdom Ahmose, Amenhotep (Amenophis), Tuthmose (Thuthmosis), Hatshepsut, Akhenaten (Amenophis IV), Tutankhamen, Horemheb, Seti (Sethos), Ramesses, Merenptah
21 – 23 1069-747 Third Intermediate Smendes, Shoshenq, Osorkon, Takelot
24 – 26 747-525 Late Period Piankhy, Taharqa, Psammetichus
27 525-404 First Persian Period Cambyses, Darius, Xerxes, Artaxerxes
28 – 30 404-343 Dynasties 28 – 30 Amyrtaeus, Nepherites, Nectanebo
343-332 Second Persian Period Artaxerxes, Arses, Darius, Khababash
332-395 CE Greco-Roman Alexander the Great, Ptolemy, Cleopatra, Augusts, Tiberius, Nero, Domitian.
KAPAN ABRAHAM MEMASUKI MESIR?

Telah tercatat oleh Noth bahwa para bible scholar tidak menyetujui waktu the Patriarchal Age dan kasus Abraham menjadi  yang paling sering diperselisihkan. Apakah Abraham masuk pada c. 2000 – 1700 BCE (Albright, de Vaux, Glueck, Wright,  dsb.)? Atau ke abad ke-17 BCE (Cornelius dan Rowley)? Atau ke abad ke-14 BCE (Gordon)? K. A. Kitchen telah menyurvei daftar pustaka waktu periode Abraham hidup dengan melihat ke dalam peristiwa utama dan perincian pada cerita Patriarkal dan menghubungkannya dengan riwayat eksternal. Nampaknya bahwa hampir bisa dipastikan  menempatkan Abraham pada c. 2000 – 1700 BCE.  Nampaknya ini juga merupakan pandangan paling luas yang ada dan didukung oleh bukti eksternal. Antara lain, setelah satu bahasan panjang tentang historisitas dari peristiwa sekitar kisah Abraham pada buku dari Kitab kejadian, Anchor Bible Dictionary berkata:

To place Abraham at the beginning of the 2d millennium B.C. is, therefore, sustainable.  

Menurut the Dictionary Of Proper Names And Places In The Bible, di bawah “Abraham”, kita baca:

History of Abraham (ca. 1850 BC)…

Pewaktuan serupa didukung oleh The Lion Handbook To The Bible, New Bible Dictionary, The Eerdmans Bible Dictionary, Harper’s Bible Dictionary, Encyclopedia Of The Bible, The International Standard Bible Encyclopedia dan Pierre Montet.

Satu waktu c. 2000 – 1700 BCE menempatkan Abraham pada suatu masa sesuai dengan waktu di antara the Old Kingdom dan the Middle Kingdom dari kerajaan Mesir masa lampau.
KAPAN YUSUF MEMASUKI MESIR?
Mari kita lihat secara singkat apa hipotesis saat ini mengenai masuknya Yusuf ke Mesir. Ada dua hipotesis yang diketahui. Yang satu ini adalah bahwa dia memasuki Mesir pada masa Hyksos. Hyksos anggota kelompok campuran Semitic-Asiatics yang hidup mapan di Mesir utara selama abad ke18 BC. Sekitar 1630 mereka menggunakan kekuasaan, dan raja Hyksos memerintah Mesir sebagai dinasti ke15 (C.1630-1521 BC). Nama Hyksos dipakai oleh sejarawan Mesir Manetho (fl.300 S.M.), yang menurut sejarawan Yahudi Josephus (fl.Ke-1 abad CE), diterjemahkan sebagai “raja-gembala” atau “gembala tawanan”. Hyksos adalah mungkin istilah Mesir bagi “penguasa negeri asing” (heqa-khase).
Yang kedua ialah bahwa Yusuf masuk ke dalam Mesir pada masa Dinasti ke-12 dari masa Middle Kingdom.
Penguasa pada masa itu dianggap sebagai Sesostris III. Bukan tujuan kita masuk ke dalam penelitian yang terlibat dalam penemuan masa itu. Ada banyak persoalan yang dilibatkan di sini, diantaranya data Egyptology, dan keraguan-raguan apakah penulis Alkitab atau saksi mata yang menulis tentang peristiwa tersebut  atau apakah cerita Yusuf itu diceritakan/ditulis berabad lamanya setelah peristiwa sebenarnya terjadi?
Menariknya, The Interpreter’s Dictionary Of The Bible mengerti beberapa ketidak-sesuaian di data Egyptology mengenai Cerita Yusuf dan menyatakan:
The frank attitude toward the stories about Egypt in Genesis and Exodus is that folk memory had retained the essentials of great Hebrew experience but had later clothed that memory with some details imperfectly recollected and some circumstantial details borrowed from later times and conditions.
Sikap terus-terang terhadap cerita tentang Mesir dalam Kejadian dan Keluaran adalah bahwa ingatan tentang dongeng telah mempertahankan hal-hal yang penting dari pengalaman Yahudi yang luar biasa namun di kemudian hari telah memakaikan memori itu dengan beberapa detail yang diingat dengan tak sempurna dan beberapa detail yang dipinjam tidak langsung dari waktu dan kondisi kemudian.
Kesimpulannya, masuknya Yusuf ke Mesir dapat ditanggali pada The Second Intermediate (c. 1674 – 1553 BCE), satu waktu ketika Mesir diatur Hyksos
KAPAN MUSA MEMASUKI MESIR?

Menempatkan Musa pada sejarah Bangsa Mesir masa lampau bukan sesuatu yang diperselisihkan seperti kasus Abraham. Bible scholar telah mencoba menemukan periode yang diduduki oleh Musa dalam sejarah dan telah menempatkannya pada berbagai titik pada Kerajaan Baru, dari Tuthmose II. (c. 1493 – 1479 BCE) ke Merenptah (c. 1212 – 1202 BCE). Menurut Dictionary Of Proper Names And Places In The Bible, di bawah “Musa”:

Moses career unfolds ca. 1250, the date generally accepted for the Exodus.

Dengan cara yang sama, the Encyclopaedia Judaica mendeskripsikan Musa sebagai seorang:

 … leader, prophet, and lawgiver (first half of the 13th century BCE) 

Pewaktuan ini didukung oleh The Universal Jewish Encyclopedia yang berkata:

The period during which Moses apparently lived was the third or fourth quarter of the 13th cent. BCE; accordingly, Ramses II or Merneptah was the Pharaoh of the Exodus. 

Pewaktuan serupa didukung oleh The Lion Handbook To The Bible, New Bible Dictionary, The Eerdmans Bible Dictionary, Harper’s Bible Dictionary, Encyclopedia Of The Bible, The Interpreter’s Dictionary Of The Bible and The International Standard Bible Encyclopedia.  Scholar seperti Pierre Montet, Kenneth Kitchen dan J. K. Hoffmeier juga menempatkan Musa pada  Periode the New Kingdom.
Intinya, masuknya Yusuf ke dalam Mesir terjadi sebelum penguasa Mesir disebut Firaun. Penggunaan Malik (Raja) lebih tepat daripada Firaun oleh Qur’an melambangkan ketepatan sejarah dengan data yang ada pada kita. Sedangkan menyebut Firaun sebagai seorang penguasa pada saat Yusuf di Kejadian 41 (dan lebih banyak lagi pada masa Abraham di Kejadian 12!) adalah sebuah kesalahan yang bertentangan dengan Sejarah. Dalam kasus Musa, kebanyakan scholar menetapkan peristiwa penindasan dan eksodus pada Periode New Kingdom pada masa Merneptah dan Ramses.
Kesimpulan
Dengan data yang ada pada kita saat ini dari Egyptology, penyebutan Malik (raja) pada masa Yusuf dan Firaun pada masa Musa dalam Quran adalah mengagumkan, amat akurat. Penulis bibel yang menggunakan istilah Firaun pada masa Abraham, Yusuf untuk penguasa Mesir adalah sebuah anakronisme.
terjemahan bebas dari http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/josephdetail.html



HISTORY | NEWS | FUTURE
http://islamismedunia.blogspot.com